Bagi developer website mungkin openstack terdengar asing, beda halnya dengan sysadmin atau web host. Kebanyakan provider besar dalam dunia cloud menggunakan antarmuka sendiri untuk menangani virtual server, seperti digitalocean, vultr, upcloud, dll.
Ada juga yang menggunakan software pihak ketiga baik yang free ataupun berbayar, seperti onApp, VMware dan lain sebagainya, nah salah satunya adalah openstack. Untuk lebih jelasnya mengenai openstack, yuk simak artikel yang ada di bawah ini!
Pengertian OpenStack
OpenStack merupakan project open source untuk platform cloud computing atau dalam bahasa Indonesia kita dapat mengenal OpenStack sebagai platform untuk komputasi awan dari berbagai tipe cloud.
OpenStack dirancang secara sederhana untuk diterapkan, mudah diperbesar kapasitasnya atau dalam bahasa Inggrisnya adalah massively scalable dan kaya akan fitur. Pengembang dan ahli teknologi komputasi awan dari berbagai belahan dunia membentuk OpenStack project.
OpenStack menyediakan solusi IaaS (Infrastructure ad a Service) dengan berbagai layanan yang berhubungan. Masing-masing layanan atau service menyediakan API (Application Programming Interface) yang memfasilitasi integrasi. Layanan-layanan atau service-service ini dapat kita install sesuai kebutuhan kita. Baca Juga: Apa itu Bottleneck?
Awalnya openstack ini dibuat oleh dua perusahaan besar yaitu NASA dan Rackspace, Rackspace Hosting dan NASA meluncurkan ide untuk membuat Cloud Computing yang dikenal sebagai Openstack, jadi sebenarnya Rackspace dan NASA mempunyai tujuan yang berbeda.
Rackspace ingin membuat layanan untuk menyediakan tempat penyimpanan online yang unlimited, sedangkan NASA ingin membuat layanan compute untuk memanajemen beberapa virtual machine.
Openstack resmi rilis pertama di masyarakat pada bulan Juli 2010 dengan nama Austin dan berencana merilis update reguler setiap beberapa bulan.
Arsitektur OpenStack
OpenStack dirancang dengan arsitektur modular, berikut adalah komponen dari Openstack :
1. Horizon – Dashboard
Horizon merupakan tampilan dashboard untuk Openstack. Horizon menyediakan antarmuka web untuk semua komponen dalam Openstack termasuk Nova, Swift, Keystone dll. Horizon merupakan implementasi (resmi untuk konsep) dashboard OpenStack. Layanan OpenStack Horizon dibuat menggunakan platform Django dengan konsep yang extensible dan menggunakan komponen-komponen reusable.
2. Swift – Object Storage
Swift merupakan komponen Object Storage pada Openstack. Swift dapat menyimpan dan menerima data yang sangat banyak dan dapat di-scale dengan mudah. Switch ideal untuk menyimpan data tidak terstruktur yang dapat berkembang tanpa batas.
3.Glance – Image Service
Layanan ini menyimpan dan menyediakan virtual machine image yang bisa digunakan sebagai boot record oleh virtual machine, image juga bisa masukan ke dalam block storage.
4. Nova – Komputasi (Compute)
Nova merupakan komponen untuk mengatur proses dan alokasi CPU untuk setiap virtual machine. Kontroler compute seperti Nova, merupakan komponen utama dari sistem IaaS, karena entitas ini yang mengatur proses dan alokasi CPU untuk setiap VM.
Karakteristik Nova:
- Component based architecture: memudahkan penambahan fitur dan dan atau perubahan skema (behaviour)
- Highly available: dapat menyesuaikan dengan penambahan beban komputasi (scale)
- Fault-Tolerant: proses yang terisolasi untuk menghindari kegagalan karena efek domino (cascading failures)
- Recoverable: kegagalan akan mudah di-diagnosis, di-debug dan ditanggulangi
- Open Standard: menjadi implementasi referensi untuk API yg community-driven
- API Compatibility: API yang kompatibel dengan sistem-sistem populer seperti Amazon EC2
5. Cinder – Block Storage
Cinder merupakan komponen storage yang digunakan oleh element compute (Nova). Cinder memberikan akses kepada admin untuk mengatur kebutuhan terhadap media penyimpanan. Cinder melakukan virtualisasi terhadap kumpulan dari perangkat block storage dan memberikan akses kepada elemen compute untuk menggunakan resource tersebut tanpa perlu tahu storage mana yang sedang digunakan.
Cinder menyediakan layanan penyimpan blok (persistent) untuk digunakan oleh compute instances. Cinder didesain untuk bekerja-sama dengan komponen OpenStack, terutama compute dan dashboard.
Cinder memungkinkan admin atau pengguna untuk mengatur kebutuhan terhadap media penyimpan dan dapat digunakan untuk skenario-skenario pemakaian yg sensitif atau yg membutuhkan kinerja tinggi seperti: penyimpan database, expandable file systems, akses raw pada penyimpan blok, snapshot management untuk backup atau restorasi.
6. Quantum (Neutron) – Networking
Neutron (sebelumnya disebut quantum) merupakan komponen untuk menyediakan Network connectivity as a service i.e. Neutron melakukan kendali atas network yang melibatkan virtual machine. Fungsi yang termasuk di dalamnya adalah mengatur jaringan atau subnet, router, load-balancer, gateway, dan floating IP. Neutron juga merupakan elemen yg (akan) banyak bersentuhan dengan konsep SDN.
7. Keystone – Identity Service
Disebut dengan keystone karena digunakan sebagai autentikasi setiap user dan service.
8. Heat – Orchestration
Heat merupakan project utama untuk orchestration. Program orchestration merupakan penengah antara manusia dan mesin yang digunakan mengatur semua komponen infrastruktur dan aplikasi di dalam cloud Openstack.
9.Trove – Database
Trove merupakan komponen Database-as-a-service untuk Openstack. User atau administrator database dapat mengatur beberapa database instance sesuai kebutuhan.
10.Ceilometer – Telemetry (Billing)
Layanan untuk memonitor dan mengukur billing, benchmark, skalabilitas, dan statistik proses pada cloud.
Jenis Produk Openstack
Openstack mempunyai dua jenis produk, yaitu adalah sebagai berikut:
- OpenStack Object Stronge
OpenStack Storage adalah software untuk membangun object storage yang skalabel menggunakan clusters dari segudang server-server biasa untuk memungkinkan kapasitas penyimpanan data tak terbatas (ribuan terabytes atau bahkan petabytes).
Sistem yang digunakan untuk menyimpan object dalam skala besar dengan redundancy dan failover built-in. Object Storage ini sering kali digunakan untuk backup data atau pengarsipan data, video streaming, serta pengembangan aplikasi berbasis cloud dengan Object Storage di dalamnya.
- OpenStack Compute
OpenStack Compute adalah Open souce Software yang di desain untuk me-manage jaringan-jaringan skala besar, virtual mesin serta menciptakan platform yang scalable untuk cloud-computing. Di dalamnya terdapat tools untuk memanage cloud, termasuk menjalankan instances, mengatur networks, dan mengatur user access di dalam cloud.
Tujuan OpenStack adalah untuk memungkinkan setiap organisasi atau perusahaan untuk membuat dan menyediakan layanan cloud computing dengan menggunakan perangkat lunak open source yang berjalan diatas perangkat keras yang standar.
Fungsi OpenStack
Openstack memiliki beberapa fungsi di dalam beberapa bidang, di antaranya adalah:
Perkomputeran (Computing)
- Membenarkan sekatan dan pengurusan rangakaian yang besar pada mesin maya (virtual machines).
- Menawarkan infrastruktur sebagai perkhidmatan (laaS) untuk mewujudkan polisi atau perkhidmatan sendiri
- Bagian IT menyediakan cloud kepada perniagaan dan kumpulan.
- Menempatkan permintaan sumber web (web resources) atau aplikasi.
Penyimpanan (Storage)
- Penyimpanan Objek (Object Storage) digunakan untuk melaraskan simpanan bagi perubahan data pada kos yang rendah.
- Penyimpanan Blok (Block Storage) : membenarkan block device disambung pada penyimpanan tambahan agar pengguna dapat mengurus simpanan dengan mudah.
Jaringan (Networking)
- Menyediakan sistem yang laju dengan aplikasi yang membolehkan OpenStack berinteraksi dengan yang lain secara fleksibel pada rangkaian IP yang luas.
Kelebihan OpenStack
Adapun kelebihan OpenStack ialah :
- Mempunyai pilihan memilih simpanan secara public atau private.
- Dapat diakses setiap waktu.
- Taraf dapat naik dengan mudah (fleksibel).
- Penyimpanan tanpa had.
- Menyediakan infrastruktur sebagai pelayan (laaS).
- Melindungi kegagalan peranti dengan mencegah data yang rusak.
Kesimpulan
Sederhananya, OpenStack menyederhanakan kebutuhan IT kita dan operasi dengan menggerakkan peralatan infrastruktur inti yang kita miliki ke cloud. Perusahaan tidak lagi perlu membeli sistem mahal seperti LMS (moodle), pengawasan, atau sistem telepon. Juga tidak perlu mempertahankan server, firewall.
OpenStack memiliki semua alat yang tepat untuk melakukan semua tugas ini untuk mereka pada infrastruktur virtual. Hasilnya adalah layanan pengiriman lebih cepat dan, pengalaman pengguna yang ditingkatkan. Yap, semoga apa yang sudah kita baca pada artikel di atas bisa bermanfaat untuk kita, ya, sobat!