Saturday , April 20 2024

Apa Saja Susunan Acara Yang Dilakukan Pada Pembacaan Tteks Proklamasi

Soal : Apa saja susunan acara yang dilakukan pada pembacaan teks proklamasi

Jawaban : 

Berikut merupakan susunan acara yang telah dilakukan pada saat pembacaan teks proklamasi:

  • Pembacaan teks proklamasi.
  • Pengibaran bendera merah putih.
  • Sambutan dari Walikota yaitu Muwardi dan Suwirjo.

Pembahasan :

Teks proklamasi yaitu ialah sebuah naskah teks yang telah berisi dengan proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Teks proklamasi ini juga telah menandakan tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini telah merdeka dan juga telah lepas dari masa penjajahan.

Teks proklamasi ini telah dibacakan oleh Presiden Soekarno yaitu ialah pada tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Kini nama jalan tersebut sudah berubah menjadi Jl. Proklamasi No. 5 Jakarta Pusat.

Tentang Apa Saja Susunan Acara Yang Dilakukan Pada Pembacaan Teks Proklamasi

Pembacaan Teks Proklamasi merupakan momen yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta di depan ratusan rakyat yang berkumpul di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Sejak saat itu, setiap tahunnya tanggal 17 Agustus diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Indonesia.

Pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, pembacaan Teks Proklamasi selalu menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia. Susunan acara yang dilakukan pada pembacaan Teks Proklamasi meliputi:

  1. Upacara Bendera Pada pagi hari tanggal 17 Agustus, di seluruh Indonesia dilaksanakan upacara bendera sebagai bentuk penghormatan terhadap bendera Merah Putih. Upacara bendera dilaksanakan di sekolah, instansi pemerintah, maupun di lingkungan masyarakat.
  2. Penghormatan Terhadap Pahlawan Kemerdekaan Setelah upacara bendera selesai dilaksanakan, dilakukan penghormatan terhadap para pahlawan kemerdekaan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
  3. Pembacaan Teks Proklamasi Pembacaan Teks Proklamasi dilakukan oleh pejabat atau tokoh yang dipercayakan untuk membacakan teks tersebut. Pembacaan Teks Proklamasi biasanya dilakukan pada pukul 10.00 WIB.
  4. Pidato Kemerdekaan Setelah pembacaan Teks Proklamasi, biasanya dilakukan pidato kemerdekaan yang diisi oleh pejabat atau tokoh yang dipercayakan untuk memberikan pidato tersebut. Pidato kemerdekaan ini biasanya berisi pesan-pesan tentang arti kemerdekaan bagi bangsa Indonesia serta upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memajukan bangsa Indonesia.
  5. Kegiatan Budaya Pada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, dilakukan berbagai kegiatan budaya seperti seni tari, musik, dan pentas seni lainnya sebagai bentuk penghormatan terhadap keanekaragaman budaya Indonesia.

Pembacaan Teks Proklamasi menjadi momen penting dalam sejarah Indonesia. Dalam setiap peringatannya, susunan acara yang dilakukan meliputi upacara bendera, penghormatan terhadap pahlawan kemerdekaan, pembacaan Teks Proklamasi, pidato kemerdekaan, dan kegiatan budaya. Semua acara ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan kemerdekaan serta sebagai ajang untuk mengenang dan merayakan kemerdekaan Indonesia.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa susunan acara yang dilakukan pada pembacaan teks proklamasi meliputi:

  1. Pemanggilan tamu undangan dan pembukaan acara
  2. Pembacaan naskah proklamasi oleh Soekarno
  3. Penandatanganan naskah proklamasi oleh Soekarno dan Mohammad Hatta
  4. Pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno
  5. Pidato proklamasi oleh Soekarno
  6. Pembacaan teks proklamasi oleh Mohammad Hatta
  7. Sambutan dari tokoh-tokoh pergerakan kemerdekaan dan pimpinan organisasi pemuda
  8. Penutupan acara

Dalam pembacaan teks proklamasi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seperti ketepatan waktu, kejelasan suara, dan penekanan kata-kata yang penting. Selain itu, dalam acara pembacaan teks proklamasi juga perlu diiringi dengan tata cara yang solen dan khidmat sebagai bentuk penghormatan terhadap momen sejarah penting bagi bangsa Indonesia.