Friday , April 19 2024

Laporan Tentang Rantai Makanan Di Antartika Berikut Penjelasannya

Soal : Laporan tentang rantai makanan di Antartika dan catatan informasi.frasa benda

Jawaban : 

Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal istilah laporan. Secara sederhana laporan dapat diartikan sebagai teks atau dokumen yang berisi informasi tentang suatu obyek. Informasi dalam laporan dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah frasa. Jika kita tinjau, frasa erat kaitannya dengan kata. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau yang kerap kita kenal dengan sebutan KBBI, kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Sementara itu, frasa dapat diartikan sebagai gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif.

Dengan kata lain, frasa dapat diartikan sebagai gabungan dari dua kata atau lebih. Lebih lanjut, frasa dapat digolongkan menjadi beberapa bagian yaitu frasa adverbial, adjektival, apositif, eksosentris, endosentris, parataktis, verbal, dan nomina.

Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menyebutkan catatan informasi dengan menggunakan kata atau frasa benda dari Laporan tentang Rantai Makanan di Antartika. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut
Laporan tentang Rantai Makanan di Antartika

1. Semua kehidupan di Antartika adalah di dalam laut. Di kedalaman laut biru ada jaringan makanan

Catatan informasi: Kehidupan Antartika

2. Pertama, ada plankton, phyto-plankton (dua bentuk kehidupan yang sangat kecil, mikroskopik), dan diatom di dasar rantai makanan.

Catatan informasi: Jaringan makanan Antartika

3. Betuk kehidupan kecil ini merupakan bagian dari kelas ‘Produsen Primer’.

Catatan informasi: Produsen Primer Antartika

4. Mereka dimakan oleh konsumen primer yang lebih besar seperti Krill, rebon (udang kecil), dan ikan-ikan kecil.

Catatan informasi: Konsumen Primer Antartika

5. Krill adalah makhluk mirip ikan dengan sepuluh kaki.

Catatan informasi: Pengertian krill

6. Rebon mirip udang.

Catatan informasi: penampilan rebon

7. Makhluk-makhluk ini memakan makhluk konsumen primer lebih kecil dan dimakan konsumen sekunder.

Catatan informasi: Jaringan makanan

8. Konsumen sekunder terdiri atas paus (khususnya paus biru), ikan-ikan lebih besar, dan penguin.

Catatan informasi: Konsumen sekunder di Antartika

9. Paus biru dapat mencapai berat seratus tujuh puluh empat ton dan merupakan paus terbesar yang pernah ada.

Catatan informasi: Ciri-ciri paus biru

10. Semua konsumen sekunder cukup tinggi dalam rantai makanan, tetapi tidak cukup tinggi (bukan predator).

Catatan informasi: Posisi konsumen sekunder

11. Predator puncak di Antartika hanya memiliki satu anggota – paus pembunuh, karnivora mesin pembunuh sepanjang 27 meter.
Catatan informasi: Predator puncak di Antartika
12. Dengan gigi luar biasa, mereka adalah puncak dari jaring makanan.
Catatan informasi: Puncak jaring makanan di Antartika

Tentang Laporan Tentang Rantai Makanan Di Antartika

Rantai makanan di Antartika adalah salah satu contoh unik dari ekosistem alam yang menarik untuk dipelajari. Antartika merupakan benua terdingin di dunia, yang ditutupi oleh es sepanjang tahun. Meskipun kondisi lingkungannya keras, namun di Antartika terdapat berbagai jenis hewan yang hidup dan berkembang biak. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang rantai makanan di Antartika.

Rantai makanan di Antartika dimulai dengan organisme autotrofik, yaitu tumbuhan laut, seperti alga dan fitoplankton, yang hidup di perairan laut Antartika. Tumbuhan laut ini merupakan sumber makanan utama bagi hewan laut herbivora, seperti kril, ikan dan cumi-cumi. Kril adalah salah satu hewan paling penting di rantai makanan di Antartika, karena hampir semua hewan karnivora di wilayah ini bergantung pada kril sebagai sumber makanannya. Kril juga merupakan makanan utama bagi beberapa jenis burung laut, seperti penguin dan petrel.

Burung laut seperti penguin dan petrel merupakan hewan karnivora utama di Antartika, yang memakan kril dan ikan. Pada gilirannya, burung laut ini menjadi sumber makanan bagi beberapa spesies mamalia laut, seperti anjing laut dan paus. Anjing laut memakan kril, ikan, dan burung laut, sementara paus memakan kril dan plankton.

Di antara semua hewan di rantai makanan di Antartika, paus adalah predator teratas. Paus mampu memakan mamalia laut dan burung laut yang lebih kecil, sehingga membantu menjaga keseimbangan populasi di ekosistem Antartika.

Namun, beberapa spesies hewan di Antartika mengalami masalah dalam rantai makanannya. Salah satunya adalah penguin Adelie, yang makanannya, yaitu kril, terancam oleh perubahan iklim dan penurunan ketersediaan kril di Antartika. Ini menyebabkan penurunan populasi penguin Adelie, yang juga dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem di Antartika.

kesimpulan

Dalam kesimpulannya, rantai makanan di Antartika menunjukkan bagaimana berbagai spesies hewan terhubung satu sama lain dalam mengambil sumber daya yang ada di lingkungannya. Dalam ekosistem yang keras seperti di Antartika, keseimbangan sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup seluruh spesies hewan yang hidup di sana. Oleh karena itu, perhatian dan tindakan untuk melindungi ekosistem di Antartika harus dilakukan untuk memastikan kelangsungan hidup spesies hewan di sana.