Thursday , April 25 2024

Penjelasan Jenis-jenis dan Fungsi Moving Average Lengkap

Harga rata-rata dari aset yang dimiliki dalam kurun waktu tertentu dapat dihitung menggunakan standar indikatornya berupa moving average. Dimana terdapat berbagai jenis dan fungsi moving average bagi trader yang dapat meningkatkan kegiatan trading aset tersebut.

Perhitungan dengan moving average ini digambarkan melalui garis naik dan turun, dimana panjang garis akan mengilustrasikan jangka waktunya. Berikut ini penjelasan mengenai fungsi moving average dan jenis-jenisnya tersebut bagi trader yang perlu diketahui:

Jenis-jenis Moving Average

Pembagian beragam dari moving average ini biasanya dilihat dari waktu yang digunakan, dan bobot yang diperhitungkan untuk melakukan trading. Berikut ini jenis-jenis dari moving average yang sering dipakai di pasaran trading:

  • SMA (Simple Moving Average). Seperti namanya ini jenis indikator yang sederhana dalam perhitungannya, dimana digunakan hanya untuk melihat waktu paling baik melakukan  trading. Dalam menghitungnya, trader cukup menambahkan semua poin setiap data dan dibagi dengan jumlah data yang ada.
  • EMA (Exponential Moving Average) dan Turunannya. Jika dibandingkan dengan jenis yang sederhana, indikator ini lebih sensitif dan agresif dalam menanggapi kenaikan dari harga saham. Jika digunakan dua kali lipat indikator exponentialnya maka akan muncul indikator jenis double exponential. 
    • WMA (Weighted Moving Average). Jenis ini lebih terkenal dengan julukan peramal masa, dimana terdapat akurasi yang sangat tinggi dalam menentukan titik kenaikan saham trading. Perhitungan dengan indikator ini memanfaatkan penambahan dari bobot yang sudah terdistribusi dengan baik.
  • WSMA (Wilder Smoothing Moving Average). Sebenarnya WSMA ini agak mirip dengan exponential namun indikator ini mencoba menyaring kebisingan pasar trading. Dimana indikator ini lebih memperhatikan kegiatan trending pasar, sehingga efektivitasnya akan terlihat lebih jelas bagi trader.

Fungsi dari Moving Average

Sebenarnya terdapat beberapa keuntungan dalam penggunaan moving average untuk menentukan waktu dan bobot saham trading. Secara umum, berikut ini  fungsi moving average bagi trader dalam melakukan trading:

1. Menyeleksi Tren dari Nilai Saham

Karena moving average berbentuk grafik garis yang akan menggambarkan tren dari nilai saham setiap jangka waktu tertentu. Dimana tren dari nilai saham yang berlaku akan berbeda-beda setiap beberapa waktu seperti tren yang lainnya.

Pembacaan tren grafiknya adalah dengan melihat garisnya apakah di bawah atau di atas nilai dari moving averagenya. Saat berada di bawah, maka bisa dikatakan jika tren dari harganya sedang mengalami penurunan dan begitu juga berlaku untuk sebaliknya.

2. Menentukan Waktu dari Pembalikan Trend

Waktu pembalikkan ini dapat dilihat dari harga saham yang bisa melewati moving averagenya dengan jangka waktu tertentu. Jangka waktu ini akan mempengaruhi waktu dari arah pembalikkan harga tersebut, dimana kedua waktunya berbanding lurus.

Tentunya fungsi ini sangat penting diketahui oleh para trader agar bisa melakukan trading secara tepat. Mengingat pembalikan tren sudah dikuasai dengan baik, pastinya bisa menjadi strategi untuk trading yang sukses nantinya.

3. Mengetahui Letak Support Serta Resistance

Titik letak support serta resistance ini terlihat saat harga yang ada dipantulkan lagi melanjutkan tren terlewat. Untuk titik dari support dipandang sebagai titik terendah perpindahan harga suatu aset dan berlaku terbalik bagi titik pada resistance.

Jenis-jenis dan fungsi moving average ini bisa menjadi referensi bagi trader dalam melakukan trading yang bagus di waktu tepat. Selain mempertimbangkan hal-hal tersebut, trader juga harus menyesuaikan dengan keadaan keuangannya di waktu akan melakukan trading.