Teknik analisis yang cukup sering digunakan untuk memantau pergerakan harga saham dan crypto adalah Candlestick. Dimana pola Candlestick pattern ini ada banyak jenisnya dan harus tepat mengenalinya. Bentuk Candlestick sendiri mirip lilin, terdapat bagian badan dan ekor atau sumbu.
Candlestick ini memiliki warna hijau yang artinya dibuka harga dari bawah lalu ditutup harga tinggi. Kemudian warna merah yang berkebalikan dengan warna hijau. Berikut beberapa pola Candlestick yang perlu diketahui karena cukup sering muncul ketika bermain trading.
1. Morning Star
Ketika pola Candlestick morning star muncul maka menandakan bahwa trend yang sedang terjadi mengalami kehilangan kekuatan untuk dapat naik. Yang mana cukup sering diberitahukan dengan candle ketiga akan mengalami tren naik.
Untuk kemunculannya pola morning star ini karena terjadi tiga formasi candle. Yakni candle bearish trend lebih besar dari candle spinning top. Candle ketiga membentuk bullish dengan ukuran yang bisa lebih besar atau sama jika dibandingkan candle pertama.
2. Shooting Star
Bentuk dari pola Candlestick pattern ini mirip dengan inverted hammer, kemunculan candle ini biasanya di akhir uptrend. Dimana ekor atas panjang, kemudian tidak mempunyai ekor bawah (beberapa ada tetapi ukurannya kecil), dan umumnya untuk bagian badan berdekatan dengan low.
Ketika shooting star muncul maka menunjukkan bahwa pasar trading sedang berada di titik atas. Akan tetapi investor juga dapat mendorong harga jadi turun. Oleh sebab itulah kebanyakan trader menunggu candle selanjutnya untuk mengkonfirmasi pola.
3. Evening Star
Mempunyai tiga candle, untuk yang pertama candle bullish panjang. Kemudian disambung candle bintang dengan ekor atas bawah dan badannya pendek. Sedangkan candle ketiga, yakni bearish panjang ditutup titik tengah candle pertama.
4. Hammer
Sesuai namanya, candle dalam pola ini bentuknya mirip palu dengan shadow hanya satu sebagai ciri khas. Saat ekor pada candle hammer panjang, maka trend sedang turun. Untuk bentuknya sendiri berupa bagan dengan ekor kecil atau tidak mempunyai ekor.
Tren pembalikan yang kuat dan lonjakan harga bisa diketahui dari pola satu ini. Selain itu candle hammer ini bisa menunjukkan tekanan harga jual tinggi. Tetapi di waktu sama tekanan pembelian bisa menguasai aksi harga.
5. Inverted Hammer
Jika dilihat pola candle ini mirip candle hammer, yang membedakannya adalah ekor panjangnya di bagian atas. Panjang ekor yang dimilikinya pun dua kali dari ukuran bagan. Pola ini cukup populer di kalangan trader yang mencari waktu masuk, keluar, dan stop-loss.
Tidak hanya untuk itu saja, inverted hammer juga muncul ketika uptrend atau downtrend. Perlu diketahui bahwa pola ini bisa dikatakan langka untuk keluar. Selain itu, pola ini pun sedikit lebih kompleks, jadi memang sulit untuk dikenali.
6. Doji
Biasanya pola Candlestick ini menunjukkan terjadinya pergantian tren, entah itu bearish atau bullish. Oleh karena itulah investor harus berhati-hati ketika pola Candlestick doji ini muncul. Namun di sisi lain, pola ini juga memungkinkan terjadinya pembalikan arah.
Jika ekor doji semakin memanjang, maka pembalikan arah pun juga ikut jadi lebih kuat. Candlestick pattern doji pun paling sering dan mudah untuk ditemui saat harga pembukaan hampir sama harga penutupan.
Demikianlah pembahasan mengenai pola Candlestick pattern yang harus diketahui oleh para trader saat trading. Dengan mengetahui dan memahami pola Candlestick ini, maka trading jadi semakin mudah untuk mengetahui kenaikan atau penurunan.