Friday , April 19 2024

Berbagai Istilah Dalam Dunia Audio yang Perlu Anda Tahu

Majalahgadget.net – Mengetahui istilah dalam dunia audio sangatlah penting ketika Anda akan membeli atau berurusan dengan pekerjaan terkait audio. Misalnya ketika akan membeli headset untuk bekerja sebagai call-center, tentunya Anda membutuhkan headset dengan fitur peredam suara bising dari luar alias fitur noise-cancelling. Selain itu, banyak istilah yang asing bagi orang awam saat melihat spesifikasi perangkat audio (seperti: ambience, bright, crosstalk, DAC, ataupun warm)

Berbagai Istilah Dalam Dunia Audio

Airy: luas. Terbuka. Suara berbagai instrumen berbunyi seakan dikelilingi ruangan kosong yang besar (menghasilkan suara seakan-akan ada udara berhembus disekitarnya). Reproduksi pantulan frekuensi tinggi yg baik. Respon frekuensi melebar hingga 15-20 kHz.

Ambience: kualitas subjektif dari suatu dimensi yang dirasakan sebagai bentuk ruang yang dicapai melalui elemen-elemen serta karakter yang mempengaruhi ruang tersebut.

Analytic: warna suara netral atau sedikit bright pada sektor treble, dengan menonjolkan faktor kedetilan. Biasanya, earphone ataupun headset dengan karakter ini banyak digunakan sebagai headphone monitor pada proses rekaman.

Balance: warna suara dengan komposisi yang seimbang antara bass dan treble

Bassy: warna suara ini mengutamakan dentuman ketukan suara rendah (frekuensi rendah dibawah 200 Hz) yang seakan menendang gendang telinga. Karena dominan di satu sisi, warna suara bass berpotensi besar menutup karakteristik suara lain. Warna suara ini cenderung disukai oleh pendengar music dengan selera beat ritmik.

Blanketed: Nada tinggi yg lemah, seakan selimut diletakkan menutupi speaker.

Bloated: Mid-bass sekitar 250 Hz yang berlebih. Redaman frekuensi rendah yang buruk, resonansi frekuensi rendah. Lihat tubby.

Blurred: Respon singkat yg buruk. Bayangan stereo yg kabur, tidak fokus.

Boomy: Bass sekitar 125 Hz yang berlebihan. Redaman frekuensi rendah yang buruk atau resonansi frekuensi rendah.

Boxy: Memiliki pantulan seakan musik dimasukkan dalam kotak. Kadang frekuensi dominan sekitar 250 Hz hingga 500 Hz.

Breathy: bunyi tarikan nafas yang terdengar pada alat-alat musik seperti flute atau saxophone. Respon mid-atas / treble yang baik.

Bright: warna suara cerah yang merupakan perpaduan antara suara tinggi dan suara midrange dengan detil suara vocal yang kuat. Warna suara ini cocok untuk penyuka musik metal dan rock.

Chesty: Suara penyanyi terdengar seakan dadanya terlalu besar. Respon yang menguat pada frekuensi rendah sekitar 125-250 Hz.

Clear: lihat Transparent.

Colored: berbunyi tidak seperti aslinya. Respon frekuensi yang tidak datar, bergelombang.

Crisp: respon frekuensi tinggi yg lebar, khususnya pada alat musik cymbals.

DAC (Digital to Analog Converter): peralatan elektronik yang dapat menkonversi kode data digital menjadi gelombang analog

Dark: kebalikan dari bright. Lemah pada frekuensi tinggi.

Delicate: Frekuensi tinggi mencapai 15-20 kHz seakan tanpa puncak.

Depth: Semacam perasaan jarak (dekat sampai jauh) dari bermacam instrumen yang berbeda.

Detailed: Detil suara musik yang mudah didengar; artikulasi yang jelas. Respon frekuensi tinggi yang cukup, respon singkat yang tajam.

Dry: suara yang minim distorsi harmonis dan terkesan bersih

Dull: lihat dark.

Edgy: Terlalu banyak frekuensi tinggi. Terlalu treble. Harmonik terlalu kuat dibanding nada dasar. Berdistorsi, mengandung harmonik tak diinginkan yang menambahkan kesan kasar.

Fat: Lihat Full dan Warm. Atau, suara seakan bergerak ke satu sisi, diperlambat, kemudian bergerak ke sisi lain. Bisa juga sedikit distorsi pada distorsi pita analog atau distorsi tabung.

Full: nada dasar yang kuat dibanding harmonik. Respon frekuensi rendah yang baik, tidak berlebih, tetapi mengandung level sekitar 100-300 Hz yang cukup. Suara pria terdengar penuh di sekitar 125 Hz; suara perempuan serta violin yang penuh sekitar 250 Hz; saxophone terdengar penuh sekitar 250-400 Hz. Berlawanan dengan Thin.

Gentle: berlawanan dengan Edgy. Harmonik (treble dan mid-atas) tidak berlebihan, bahkan bisa cenderung lemah.

Grainy: musik berbunyi seperti tersusun dari butiran-butiran kecil, tidak mengalir dalam satu bagian utuh. Tidak cair. Mengalami distorsi harmonik / I.M. Beberapa A/D converter jaman dulu terdengar grainy, sama seperti produk saat ini yang kualitasnya rendah.

Grungy: banyak distorsi harmonik / I.M. Hard: terlalu banyak mid-atas, umumnya sekitar 3 kHz. Bisa juga merupakan respon singkat yang baik, seakan suara membentur anda dengan keras.

Harsh: terlalu banyak mid-atas. Respon frekuensi antara 2-6 kHz yang kuat. Bisa juga pergeseran fasa yang terlalu besar pada lowpass filter perekam digital.

Honky: seperti mengatupkan tangan di sekeliling mulut anda. Respon frekuensi yang menguat di sekitar 500-700 Hz.

Mellow: frekuensi tinggi yang berkurang, tidak edgy (suara halus, lembut, dan mendayu).

Mid Centric: warna suara yang cocok untuk penikmat suara vokal karena memang berfokus pada suara vokal murni.

Muddy: tidak jelas. Harmonik yang lemah, respon waktu yg tidak pas, distorsi I.M.

Muffled: berbunyi seperti ditutupi selimut. Nada tinggi / mid-atas yang lemah.

Nasal: honky, menguat pada respon frekuensi sekitar 600 Hz.

Noise cancelling: fitur yang ditanamkan pada headset atau earphone dengan fungsi untuk meminimalkan atau bahkan menghilangkan suara bising dari luar.

Noise reduction: sistem penahan bising yang bekerja secara pasif untuk menghambat suara luar yang masuk ke dalam telinga saat menggunakan headset ataupun headphone.

Piercing: terlalu keras, sakit di telinga. Puncak respon frekuensi yang tajam dan sempit di sekitar 3-10 kHz.

Presence: seakan instrumen berada dalam ruang dengar. Sinonim dari edge, punch, detail, closeness serta clarity. Respon frekuensi yang cukup / dominan di sekitar 5 kHz untuk sebagian besar instrumen, atau sekitar 2-5 kHz untuk kick drum serta bass.

Puffy: menguat di frekuensi sekitar 500 Hz.

Punchy: reproduksi dinamik yang bagus. Respon sesaat yang baik, dengan hantaman kuat. Kadang-kadang menguat pada frekuensi sekitar 5 kHz atau 200 Hz.

Rich: lihat Full. Bisa juga distorsi menyenangkan yang tercipta dari harmonik yang teratur.

Round: frekuensi tinggi yang tidak pas. Tidak edgy.

Sibilant: bunyi “s” dan “sh” yang berlebihan seperti dalam pengucapan “Essy”, disebabkan menguatnya respon frekuensi sekitar 6-10 kHz.

Sizzly: lihat Sibilant. Bisa juga terlalu banyak nada tinggi pada cymbals.

Smeared: tidak detail. Respon singkat yang buruk, terlalu banyak kebocoran antar mikrofon. Fokus yang jelek.

Smooth: nyaman bagi telinga, tidak kasar. Respon frekuensi yang datar, khususnya pada midrange. Kurang puncak dan lembah pada respon frekuensi.

Spacious: membawa kesan nuansa luas atau be-ruang di sekeliling instrumen. Stereo yang bergema. Memantul.

Steely: dominan pada nada mid-atas sekitar 3-6 kHz. Respon frekuensi tinggi yang bergelombang dan tidak rata. Lihat Harsh, Edgy.

Strident: Lihat Harsh, Edgy.

Sweet: Tidak nyaring atau Cumiakkan. Lembut. Respon frekuensi tinggi yang datar, distorsi yang rendah. Tidak terdapat nada yang kuat pada respon frekuensi. Nada tinggi mencapai 15-20 kHz, tetapi suaranya tidak dominan. Seringkali digunakan saat menggambarkan suara cymbals, perkusi, senar, serta suara-suara yang mendesis.

Thin: nada dasar yang lemah dibanding harmonik.

Tight: respon serta detail frekuensi rendah sesaat yang baik.

Tinny, Telephone-like: bandwidth yang sempit, nada rendah lemah, suara mid yang melengking. Musik berbunyi seakan keluar melalui telepon atau kaleng.

Transparent: rileks ketika mendengarkan musik, detail, jelas, tidak muddy. Respon frekuensi datar yang lebar, respon waktu yang tajam, distorsi serta noise yang sangat rendah.

Tubby: terdapat pantulan frekuensi rendah seperti bernyanyi di dalam kamar mandi. Lihat bloated.

Veiled: speaker seperti tertutup oleh kain sutera. Sedikit noise atau distorsi atau frekuensi tinggi agak lemah. Tidak transparan.

Warm: warna suara yang banyak disukai secara umum karena memberikan suara yang nyaman didengarkan dalam waktu lama. Perpaduan antara karakter mid centric dan bass.

Weighty: respon frekuensi rendah yang baik, sekitar 50 Hz. Mengesankan suatu obyek yang berbobot/berat, seperti lokomotif diesel.

Wet: suara yang kaya akan distorsi harmonic dan terkesan basah