Cara membaca indikator MACD perlu dipahami dengan baik oleh setiap trader dalam dunia pasar saham. Indikator MACD dapat membantu trader dalam menilai tren dan momentum pasar yang sedang terjadi, juga membantu proses pengambilan keputusan dalam menentukan langkah di masa mendatang.
Mengenal Indikator MACD
Dilansir dari Investopedia, MACD atau Moving Average Convergence Divergence merupakan indikator momentum yang menghitung tren pergerakan harga. Yaitu di antara dua MA atau Moving Average dari harga sebuah aset tertentu. Indikator MACD diciptakan pada tahun 1960-an oleh Gerald Appel.
MACD berfungsi untuk membuat trader memahami pergerakan bearish dan bullish, untuk melihat harga aset di posisi yang melemah atau menguat. Kondisi tersebut terlihat di hubungan MA jangka pendek dan panjang dengan garis MACD yang menunjukkan selisih dari kedua jangka tersebut.
Elemen dan Rumus Indikator MACD
Berdasarkan buku yang ditulis oleh Alief K dengan judul “Dasar Investasi dan Trading Cryptocurrency”, indikator MACD mempunyai tiga bagian elemen yang terdiri dari dua line dan satu histogram. Ketiga bagian elemen MACD tersebut adalah sebagai berikut:
- Signal Line. Garis ini umumnya memiliki warna merah dan dihitung dari EMA dalam jangka waktu 9 hari. Perlu diingat bahwa periode ini dapat berubah sewaktu-waktu.
- MACD Line. Garis MACD dihitung dari pengurangan EMA selama jangka waktu 12 dan 26 hari dengan rumus EMA12 – EMA26. Perlu diingat juga bahwa periode ini bisa diubah sesuai preferensi tertentu.
- MACD Histogram. Ini merupakan grafik bar yang dihitung dari mengurangi nilai MACD Line dengan nilai Signal Line, dengan rumus MACD Line – Signal Line.
Untuk menghitung MACD, yaitu selisih antara EMA jangka panjang yang terdiri dari 26 periode dengan EMA jangka pendek yang terdiri dari 12 periode. Secara matematis, rumus hitungnya dapat dituliskan berikut ini:
MACD = 12 Period EMA – 26 Period EMA
Cara Membaca Indikator MACD
Setelah trader mengetahui elemen dan rumus-rumus apa saja yang dibutuhkan dalam menghitung MACD, selanjutnya adalah memahami cara baca indikator MACD dengan membaca hubungan dari tiap-tiap elemen tersebut. Berikut ini cara membaca indikator MACD dengan tepat dan benar:
1. Menggunakan Signal Line dan MACD Line
Ketika MACD Line menembus hingga ke atas Signal Line, umumnya trader akan membeli aset dikarenakan pasar memasuki tren bullish. Ketika MACD Line menembus hingga ke bawah Signal Line, trader akan memilih untuk menjual aset sebab pasar memasuki tren bearish.
MACD Line digunakan untuk mengetahui tren yang sedang terjadi di pasar. Apabila MACD menunjukkan nilai positif atau di atas nol, artinya pasar sedang bersifat bullish, sedangkan MACD yang bernilai negatif atau di bawah nol berarti pasar tengah bersifat bearish.
2. Menggunakan MACD Histogram
MACD Histogram akan menunjukkan hasil berupa grafik bar yang berfluktuasi di bawah dan di atas garis 0 (nol). Sinyal beli terjadi jika MACD Histogram menunjukkan nilai positif, sedangkan sinyal jual terjadi jika MACD Histogram bernilai negatif.
Patokan yang bisa dipakai setiap trader adalah melihat apakah kondisi pasar telah mencapai titik jenuh jual ataupun beli. Lazimnya, trader akan memilih untuk menjual atau membeli aset ketika sudah terjadi satu penurunan dari garis terpanjang yang ada pada grafik histogram.
Demikian penjelasan mengenai cara membaca indikator MACD lengkap beserta elemen dan rumus-rumusnya yang perlu dipahami. Cara baca indikator MACD baik menggunakan MACD Line dan Signal Line, ataupun MACD Histogram di atas dapat dilakukan untuk membantu trader mengambil langkah trading selanjutnya.