Friday , November 22 2024

7 Indikator Trading Paling Akurat dan Paling Membantu

Trader banyak menganalisis sinyal perdagangan menggunakan indikator trading. Mereka biasanya hanya memilih beberapa indikator trading paling akurat untuk dikombinasikan. Sebab, hal itu akan membantu trader dalam membuat strategi dagang yang lebih baik.

Indikator bisa menjadikan peluang lebih terlihat. Sehingga trader akan memperkirakan strategi sesuai kebutuhan serta melakukan perbandingan di setiap indikatornya. Berikut merupakan indikator yang paling akurat dan bisa digunakan para trader dalam menghasilkan uang.

1. Relative Strength Index atau RSI

Indikator RSI cukup akurat bagi trading kripto. Terutama dalam melihat bagaimana perubahan harga bitcoin. Trader ini merupakan trader jangka pendek 5 atau 7 hari. Sementara untuk trader jangka panjang menggunakan periode 2 atau 30.

RSI juga berfungsi untuk melihat tren ataupun divergensi. Indikator ini bisa melihat bagaimana sinyal pembalikan trend untuk trader. Skala osilator yang dimilikinya adalah range 0-100. Jika pembacaan dibawah 30 berarti oversold. Sementara diatas 70 dianggap overbought.

2. Stochastic Oscillator atau OS

Stochastic Oscillator dikembangkan untuk mengukur momentum dan juga bagaimana kecepatan harga. OS ini masuk sebagai indikator trading paling akurat dan indikator teknikal terbaik. Trader bisa terbantu dalam melakukan analisis teknis.

OS menjadi indikator yang dikembangkan tahun 1950 an untuk melihat bagaimana level jenuh beli dan level jenuh jual. Apabila nilainya diatas 80 maka dianggap overbought. Tetapi jika nilainya di bawah 20 artinya oversold.

3. Moving Average

Moving Average termasuk sebagai indikator teknis overlay. Indikator ini berfungsi untuk melakukan plot harga dengan skala yang sama antara grafik harga aset di pasaran. Trader bisa mengidentifikasi momentum aset menggunakan MA.

Simple Moving Average cocok digunakan untuk trading jangka panjang. Sementara  Exponential Moving Average atau EMA untuk trading jangka pendek. EMA bisa merespon perubahan harga lebih cepat. Sementara untuk SMA kebalikannya.

4. Moving Average Convergence Divergence

Trader forex tak akan asing dengan indikator trading Moving Average Convergence Divergence. Ada histogram dan rata-rata pergerakan harga sehingga bisa menjadi alat konfirmasi tren yang cukup bermanfaat.

Apabila ingin melihat pembalikan harga maka bisa dilakukan melalui divergensi reguler MACD dan harga aset kripto. Sementara untuk divergensi tersembunyi menandakan adanya keberlanjutan tren.

5. Bollinger Bands

Berfungsi sebagai alat profit taking, Bollinger Bands menjadi indikator trading paling akurat yang ditentukan menggunakan dua garis tren standar deviasi. Penggunaannya diplot bersama dengan tren SMA dari aset.

Jika ada garis tengah indikator BB maka menunjukkan level overbought dan oversold. Disana juga tertera informasi mengenai volatilitas serta adanya tren harga yang membantu trader membuat keputusan untuk mengambil keuntungan.

6. Fibonacci

Untuk melihat bagaimana pergerakan di pasar Forex, Fibonacci bisa membantu Trader. Nantinya objek yang akan diidentifikasi adalah area dan reversal. Level dari Fibonacci akan dihitung ketika pasar forex memiliki pergerakan yang signifikan.

Grafik Fibonacci akan menjadi datar jika ada harga tertentu. Sementara grafiknya juga bisa menjadi ke atas atau ke bawah.

7. Average Directional Index

Perbedaan ADX dengan indikator lainnya adalah fungsinya bisa mengukur kekuatan atau momentum dari sebuah trend. Jika nilainya di atas 40 maka trend akan dianggap sudah jenuh atau tidak bisa bertahan untuk lanjut.

Sementara jika nilainya di bawah 20 artinya kekuatan trend lemah. Indikator trading ini berwarna hitam dengan dua garis tambahan yang bergerak berlawanan. Dua garis tersebut menunjukkan bagaimana kekuatan uptrend dan downtrend.

Aktivitas trading akan sangat terbantu menggunakan indikator trading paling akurat ini. Terutama dalam meraup keuntungan, trader membutuhkan pembaharuan dalam strateginya. Melalui indikator trading ini, pembacaan trend akan jauh lebih mudah.